Tradisi Unik Rmadhan di Indonesia – Bulan Ramadhan bukan hanya menjadi momen spritual bagi umat Islam di Indonesia, tapi juga waktu di mana berbagai tradisi unik dan khas daerah bermunculan. Dari Sabang hingga Merauke, tiap daerah punya memperkuat nilai religius, tetapi juga menjadi daya tarik budaya yang menarik untuk di jelajahi.
Berikut adalah sembilan tradisi unik Ramadhan di Indonesia yang mungkin belum banyak di ketahui wisatawan, baik lokal maupun mancanegara:
1. Dugderan – Semarang, Jawa Tengah
Tradisi Dugderan sudah berlangsung sejak abad ke-19. Kata “dug” berasal dari suara bedug, sementara “der” dari suara meriam. Acara ini menandai di mulainya bulan Ramadhan di Kota Semarang. Kegiatan Dugderan biasanya di warnai dengan pasar malam, karnaval budaya, hingga arak-arakan boneka warak ngendog – mahkluk mitos perpaduan naga, kambing, dan burung.
2. Meugang – Aceh
Masyarakat Aceh menyambut Ramadhan dengan tradisi Meugang, yakni menyembelih hewan ternak seperti sapi atau kambing untuk di masak bersama keluarga. Tradisi ini biasanya di lakukan sehari sebelum Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Daging hasil sembelihan di masak dengan bumbu khas Aceh seperti gulai atau rendang, lalu di santap bersama-sama.
Baca Juga: 6 Kota Hantu Bekas Proyek Ambisius di Indonesia, Kini Jadi Lahan Terlantar
3. Perlon Unggahan – Jepara, Jawa Tengah
Perlon Unggahan adalah tradisi masyarakat Jepara yang di lakukan menjelang Ramadhan. Warga berziarah ke makam leluhur, membersihkan makam, dan membawa sesaji sebagai simbol penghormatan. Di beberapa desa, kegiatan ini juga di sertai dengan kenduri bersama berbagai bentuk syukur dan permohonan kelancaran menjalani ibadah puasa.
4. Balimau – Sumatra Barat
Balimau berasal dari kata “limau” (jeruk nipis), yang di gunakan untuk mandi menyucikan diri menjelang Ramadhan. Tradisi ini di lakukan di sungai, di mana masyarakat berkumpul untuk mandi bersama sambil menggunakan air yang di campur dengan limau. Tujuannya adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci.
5. Nyorog – Betawi, Jakarta
Masyarakat Betawi memiliki tradisi nyorog, yaitu mengirimkan bingkisan berupa makanan atau bahan pokok kepada orang tua, saudara yang lebih tua, saudara yang lebih tua, atau tokoh masyarakat menjelang Ramadhan. Tradisi ini menjadi simbol penghormatan dan mempererat tali silaturahmi antarkeluarga. Kini, nyorog juga menjadi bagian dari kampanye pelestarian budaya Betawi.
6. Malamang – Sumatra Barat
Masyarakat Minangkabau memiliki tradisi malamang, yaitu membuat lemang (nasi ketan yang di masak dalam bambu dengan santan) menjelang Ramadhan. Lemang kemudian di bagikan kepada kerabat, tetangga, atau di sajikan dalam acara keluarga. Proses pembuatannya yang cukup rumit menjadi ajang kebersamaan antaranggota keluarga dan tetangga.
7. Ngabuburit Unik – Berbagai Daerah
Ngabuburit, atau kegiatan menunggu waktu berbuka puasa, menjadi tradisi tersendiri di berbagai daerah. Namun, ada bentuk ngabuburit yang unik di beberapa tempat. Misalnya, di Garut dan Bandung, masyarakat berkumpul di alun-alun untuk berburu takjil khas daerah seperti kolak atau es goybod. Di yogyakarta, ngabuburit sering diisi dengan pertunjukan seni tradisional.
8. Tradisi Dandangan – Kudus, Jawa Tengah
Tradisi Dandangan merupakan pasar malam yang hanya hadir menjelang Ramadhan. Diadakan di sekitar Masjid Menara Kudus, kegiatan ini di warnai oleh pertunjukan seni, pasar rakyat, dan pawai budaya. Tradisi ini di percaya sudah ada sejak masa Sunan Kudus, dan hingga kini masih lestari sebagai bagian dari penyambutan bulan puasa.
9. Toron – Madura
Toron adalah tradisi pulang kampung masyarakat Madura menjelang Ramadhan. Berbeda dengan mudik yang umumnya di lakukan menjelang Lebaran, toron di lakukan untuk memulai puasa bersama keluarga besar. Selain mempererat hubungan keluarga, toron juga menjadi ajang berbagai berkah dan kebersamaan selama bulan suci.