Tradisi Ramadhan di Indonesia yang Jarang Diketahui dan Menarik Dicoba – Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di tanah yang kaya akan budaya ini, Ramadhan tidak hanya sekadar menjalankan ibadah puasa, tetapi juga di warnai dengan berbagai tradisi unik dan khas yang memperkaya pengalaman spiritual dan kebersamaan. Meski sebagian tradisi sudah umum di ketahui, ada beberapa kebiasaan yang jarang di ketahui dan patut di coba agar semakin memperdalam makna bulan suci ini. Berikut adalah 10 tradisi Ramadhan di Indonesia yang jarang di ketahui dan menraik untuk diikuti.
1. Buka Puasa bersama Warga Sekitar yang Jarang Terlihat
Selain acara buka bersama di masjig atau rumah, di beberapa daerah di Indonesia terdapat tradisi berbuka puasa bersama warga sekitar yang jarang diunggah ke media sosial. Tradisi ini mempererat tali silaturahmi antar sesama, terutama warga yang tinggal di lingkungan padat atau terpencil. Melalui acara ini, masyarakat berbagi rezeki dan memperkuat solidaritas sosial.
Baca Juga: Rahasia Khasiat Daun Sambiloto: Obat Herbal Tradisional Indonesia yang Mendunia
2. Ngabuburi dengan Menanam Pohon di Lingkungan Sekitar
Di beberapa tempat, terutama di daerah pedesaan, masyarakat melakukan kegiatan ngabuburit dengan menanam pohon atau tanaman di sekitar lingkungan. Tradisi ini tidak hanya menunggu waktu berbuka, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian lingkungan dan menanamkan rasa peduli terahadap alam sejak dini.
3. Menghidupkan Tradisi Membaca Surah Yasin di Malam Hari
Meskipun membaca Surah Yasin sudah umum, ada tradisi unik di beberapa daerah yang menghidupkan malam membaca Surah Yasin secara berjamaah di tempat umum seperti balai desa atau musholla kecil. Tradisi ini di lakukan sebagai doa bersama agar seluruh masyarakat di beri keberkahan dan keselamatan.
4. Pembuatan Kue Tradisional yang Khusus Hanya Saat Ramadhan
Banyak daerah memiliki kue khas yang hanya di buat saat Ramadhan, seperti kolak pisang, onde-onde, atau kue lapis. Selain itu, ada pula kue tradisional yang jarang di temui di luar bulan Ramadhan, seperti kue lapis dari saerah tertentu yang di buat secara khusus untuk menyambut bulan suci.
5. Tradisi Beriklim Sembako dan Barang Berharga ke Tetangga
Di beberapa takbiran di masjid, ada tradisi di beberapa daerah yang melakukan pawai lampion dan kendaraan hias di malam hari sebelum hari raya. Tradisi ini menjadi tontonan menarik dan memperlihatkan kreativitas masyarakat dalam merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa.
6. Malam Takbiran denga Pawai Lampion dan Kendaraan Hias
Selain takbiran di masjid, ada tradisi di beberapa daerah yang melakukan pawai lampion dan kendaraan hias di malam hari sebelum hari raya. Tradisi ini menjadi tontonan menarik dan memperlihatkan kreativitas masyarakat dalam merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa.
7. Berbagi Takjil dari Rumah ke Rumah Seacara Khusus
Tidak hanya di tempat umum, di beberapa daerah masyarakat melakukan tradisi berbagi takjil ke rumah-rumah tetangga secara langsung. Mereka membawa makanan ringan khas Ramadhan dan bersilahturahmi secara pribadi, memperkuat hubungan antar tetangga dan keluarga.
8. Mengakan Lomba Membaca Al-Qur’an Secara Berkelompok
Selain kegiatan pengajian, di beberapa komunitas di Indonesia diadakan lomba membaca Al-Qur’an secara berkelompok, baik di sekolah maupun lingkungan masyarakat . Tradisi ini membantu meningkatkan kecintaan terhadap Al-Qur’an dan mempercepat ukhuwah Islamiyah.
9. Penyelenggaraan Festival Kuliner Ramadhan Tradisional
Di berbagai daerah, Ramadhan di warnai dengan festival kuliner tradisional yang menampilkan berbagai makanan khas daerah yang jarang di temui di luar bulain ini. Festival ini tidak hanya sebagai ajang wisata kuliner, tetapi juga sebagai pelestarian budaya lokal yang kaya rasa dan cerita.
10. Pengajian Subuh dan Doa Bersama di Tempat Umum
Selain pengajian di rumah dan masjid, beberapa komunitas mengadakan pengajian subuh dan doa bersama di tempat umum seperti alun-alun atau lapangan. Tradisi ini memperkuat rasa kebersamaan dan keimanan masyarakat dalam menyebut hari kemenangan.